Duta Walet, Via SMS : 0813-4884-9779, Banjarmasin, Kalsel

Senin, 23 Januari 2012

Mengenali Letak Gedung : di buruan (tempat burung cari makan), lintas (jalur lewat nya burung dari atau ke sentral gedung walet), di wilayah sentral ? Atau bukan ke-tiga-nya?

Mengenali Letak Gedung : di buruan (tempat burung cari makan), lintas (jalur  lewat nya burung dari atau ke  sentral gedung walet), di wilayah sentral ? Atau bukan ke-tiga-nya? Untuk mengetahui hal tsb dapat kita lihat pada aktivitas Burung Walet yang ada disekitar Lokasi Gedung. Jika tidak ada (ada tapi cuma sedikit) burung yang lewat, berarti Lokasi Gedung termasuk di wilayah ASING. Dan untuk mengatasi keadaan SEPI (krisis) burung ini, kita harus MEMBUAT LINTAS WALET (ini tidak boleh tidak, sebab jika dibiarkan anda akan membuang waktu yang sia-sia). Lain dengan Gedung Walet yang berlokasi di wilayah Buruan, cukup dengan memasang Suara Walet yang mantap (Top) dan tata ruang yang baik sesuai situasi dan kondisi gedung. Untuk ini tergantung dari bangunan gedung anda. Apakah BETON (bersemen) atau bangunan dari PAPAN KAYU? Khusus untuk Gedung Papan akan kita ULAS TUNTAS setelah ini. Selanjutnya, untuk gedung walet yang berlokasi di Sentral akan dengan super mudah mendapatkan Burung Walet. Sebab burung-burung yang datang di sore hari (senja) TIDAK LAGI MENINGGALKAN wilayah tersebut. Untuk ini kita harus mengandalkan tehnik-tehnik jitu yang tidak dimiliki oleh gedung lain. Istilah Perang Gedung hanya terjadi di wilayah sentral. Bukan di lintas atau buruan, apalagi di lokasi asing.  Seterusnya kita membahas tentang Gedung Papan yang ada di lokasi Asing, yakni bukan lintas, buruan apalagi sentral. Dan ini telah saya buktikan di wilayah Ampah (desa Puri) kab Tamiyang Layang, Kalimantan Tengah. Ukuran 4,5m x 6m dari papan dan tidak bertingkat. Dalam tempo 4 bln hanya ada 8 biji sarang dan setelah 8 bln hanya ada 14 sarang. Di wilayah ASING pencapaian seperti itu sudah termasuk LUMAYAN, sebab selalu bertambah dan bertambah (dapat diharapkan). Adapun yang saya lakukan pertama kali adalah Menentukan Arah Lubang Masuk Burung, ialah dengan cara Memperhatikan Arah Angin Bertiaup. Arah Lubang JANGAN menghadap dari mana angin bertiup, contoh : bila angin bertiup ke selatan maka lubang dibuat menghadap ke selatan. Sebab, melawan angin akan mengakibatkan : Extrafooding (pakan, yakni serangga) yang ada didalam gedung tidak dapat bermain disekitar lobang, tertiup kedalam gedung. Burung sulit bermain dimuka lobang karena terganggu oleh tiupan angin. Sudah lazim burung cenderung terbang MELAWAN angin, sehinga jika lubang menghadap ke arah mana angin bertiup maka burung akan mudah mengerol ke arah lubang gedung, apalagi kalau ada SERANGGAnya, wah jadi enak dilihat........Seterusnya, tidak perlu memperdulikan darimana matahari terbit atau terbenamnya. Karena yang terang itu diluar dan bukan didalam gedung. Burungpun pulang dan istirahat disore hari menjelang malam, dan pada saat  itu didalam gedungpun akan sangat gelap walaupun lubang menghadap kearah matahari terbenam sekalipun. Kemudian.........buatlah Lubang Masuk dengan ukuran 30cm x 80cm. Hal ini untuk mendapatkan kesan bagi burung walet "bukan jebakan" dan meningkatkan keberanian burung untuk memasuki gedung.  Sekali lagi, jangan mempermasalahkan LEBAR lubang dengan CAHAYA. Sebab kita dalam hal ini hanya berhasrat bagaimana supaya Burung Walet banyak yang masuk dan menginap di gedung kita. Sebab 99% burung yang mau menginap di gedung  kita adalah burung-burung yang siang/sorenya "bermain-main dan keluar masuk" di gedung kita. Bukan burung-burung yang tidak pernah mendekati gedung. Asalkan burung walet banyak yang mau bermain keluar masuk gedung dan BANYAK MAU MENGINAP, urusan LUBANG  yang dianggap TERLALU LEBAR adalah hal yang mudah. Yang perlu diwaspadai dan diperhitungkan sebenarnya adalah LUBANG KECIL karena TAKUT CAHAYA tetapi burungnya tidak mau mendekati gedung apalagi menginap. Walet bukanlah burung yang takut akan cahaya, justru ia mencari makan dikala ada cahaya. Lain halnya dengan KELELAWAR, yang senangnya mencari makan di tempat-tempat yang gelap atau dimalam hari.  Jadi buatlah Ruang Masuk burung lebih terang agar burung dapat melihat banyaknya "serangga ataupun nyamuk (bila kebetulan ada)" didalam Ruang Masuk (ruang kepala) dari gedung. Beri aroma sederhana, yakni kotoran walet baru secukupnya sesuai ukuran gedung dan jangan dulu diberi aroma-aroma lain, selain kotoran walet. Sebab pada habitat walet yang sebenarnya hanyalah aroma kotorannya, aroma sarang tidak begitu ada. Masukkan kotoran walet kedalam karung goni, kemudian buka dan lipat bagian atasnya atau dibiarkan terbuka. Letakkan dibeberapa tempat didalam gedung, kemudian semprotkan air sedikit keatasnya agar tetap lembab dan mengeluarkan aroma yang kuat. Lihatlah ....walet pasti suka dan berani memasuki gedung. Karena WALET dapat DIBOHONGI,...asal...jangan ditakut-takuti. Apapun yang dapat membuat walet takut harus dihindarkan semaksimal mungkin, seperti : untuk gedung baru ialah lubang yang terlalu kecil, pemakaian suara yang mengandung pengusiran walet muda oleh walet tua yang telurnya baru menetas. Induk walet yang telurnya baru menetas akan mengeluarkan bunyi/suara yang membuat walet-walet muda menjauh dan tidak berani mendekati gedung. Dalam hal ini kita mungkin sering manyaksikan burung walet berkejar-kejaran satu sama lain. Kita mengira walet tersebut lagi asik berpacaran, tetapi kalau kita perhatikan pada akhirnya walet yang dikejar malah menjauh dari gedung dan menghilang bahkan tidak datang lagi. Dari mana bisa tahu bahwa burung tersebut tidak kembali lagi? Dari jumlah burung yang menginap didalam gedung yang burungnya masih sedikit sarangnya, ialah di gedung-gedung kecil dan sederhana. Sehingga akan kelihatan sekali di kamera (infra-red) bahwa burungnya tetap itu-itu juga alias tidak bertambah, bahkan ada pengurangan jumlah walet muda. Jadi jelas sekali bahwa untuk beberapa Suara Walet ada yang menakutkan walet muda. Bagaimana mungkin mengharapkan burung menginap kalau Suara yang dipakai MENAKUTKAN walet-walet muda. Sedang walet-walet inilah yang dapat diharapkan untuk mendiami gedung yang disiapkan. Sebab kalau burung-burung tua sudah TIDAK MUNGKIN mau berpindah gedung sampai mati, terkecuali gedungnya hancur atau sengaja diusir/diganggu. Seterusnya, jangan sampai ada binatang-binatang pemangsa masuk ke dalam gedung, terutama TIKUS, TOKEK, ULAR, KUCING dan lain-lain (sebangsa pemangsa burung). Kalau cecak, tidak masalah. Jangan sekali-sekali meletakkan ke dalam gedung walau dilihat sekilas pintas seolah itu berhasil, yaitu...............ikuti terus paparan selanjutnya.

1 komentar:

  1. Bagaiman cara membeda kan suara yg ada pengusiran dgn suara yg bener" asli buat mangil...makasih

    BalasHapus

Komentar anda yang berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Terimakasih sebelumnya.